Tips Keluarga Ideologis Edisi 300 Strategi Memanfatkan Dunia Digital


Oleh Kholda Najiyah
.
Saat ini, keluarga hidup dalam dunia digital. Hampir tidak ada yang bisa melepaskan diri darinya. Ayah, ibu dan anak-anak, semua terpapar internet. Tak lepas dari aktivitas bersama gadget. Sebab, perkembangan teknologi informasi ini tak bisa dihindari. Keluarga dituntut untuk mampu beradaptasi.
.
“Mengharamkan” internet atau “menjauhkan” gadget sama sekali dari kehidupan keluarga Muslim, bukanlah solusi. Yang perlu dilakukan adalah menyusun strategi, agar dunia digital membawa manfaat dan kebaikan bagi keluarga. Nah, apa manfaat dan tujuan keluarga beradaptasi dengan dunia digital?
.
1. Meningkatkan Produktivitas
.
Dunia digital harusnya meningkatkan produktivitas. Bukan sebaliknya, malah bikin mager alias malas gerak. Misal, anak yang tadinya malas belajar, jadi semangat karena pembelajaran pakai media digital lebih menyenangkan. Ayah yang tadinya kurang sumber pendapatannya, bisa melesatkan bisnis melalui sarana internet. Ibu yang ikut grup-grup WA, bukan hanya ngobrol tapi belajar meningkatkan kapasitas dirinya.
.
2. Mendongrak Kreativitas
.
Dunia digital menawarkan sejuta inspirasi. Ilmu luas membentang di sana. Bisa diperoleh dengan cuma-cuma. Banyak hal positif yang bisa ditiru, baik oleh anak-anak, ayah maupun ibu. Hal-hal yang mungkin belum terpikirkan, bisa kita coba untuk meningkatkan kreativitas. Misal, anak diajak membuat tutorial-tutorial aneka jenis keterampilan yang berguna untuk meningkatkan skillnya. 
.
3. Sarana Eksplorasi
.
Di internet, kita juga bisa mengeksplorasi segala hal dengan leluasa. Misal sebelum membeli buku bisa mencari referensi atau review-nya terlebih dahulu. Anak kita ajak dapat membandingkan satu informasi dengan informasi lain yang mereka temukan di media. 
.
4. Belajar Mengekspresikan Diri 
.
Ayah, ibu dan anak dapat memanfaatkan dunia digital untuk memperkenalkan sisi-sisi positifnya yang bermanfaat bagi masyarakat. Mengenalkan profesi yang digeluti. Berbagi hobi yang ditekuni. Sharing informasi. Menceritakan kegiatannya yang positif, Atau sebagai sarana menyampaikan opininya akan sesuatu hal. Ajarkan anak agar mengekspresikan diri dengan benar.
.
5. Menaikkan Rasa Percaya Diri 
.
Dunia digital memungkinkan siapa saja untuk “tampil” dengan potensinya tanpa rasa malu. Maksudnya, kalau di dunia nyata, biasanya seseorang menunggu ditunjuk untuk memperlihatkan kemampuan dirinya. Baru dia maju ke depan. Tetapi di dunia digital, siapapun hatta yang pemalu bisa mencoba mengekspresikan dirinya. Nah, pengalaman ini akan membantu meningkatkan rasa percaya diri hingga terdorong melakukan hal positif lebih banyak lagi.
.
6. Belajar Mengendalikan Emosi 
.
Dunia digital adalah wadah yang tepat untuk berlatih mengendalikan gharizah baqo (naluri mempertahankan diri). Mengendalikan emosi. Sebab, di sini mungkin saja kita menemukan hal-hal yang tidak sreg di hati. Postingan yang negatif. Komentar yang memancing emosi. Meme yang tidak lucu. Nah, seberapa greget merespons situasi itu, di sanalah orangtua bersama anak-anak dapat belajar mengendalikan diri. 
.
7. Meningkatkan Kepedulian 
.
Alokasikan waktu khusus bersama anak-anak untuk bersama-sama mengesplorasi dunia digital. Ini cara efektif bagi orangtua untuk menunjukkan cinta dan memahami keinginan anak. Mereka kepo soal apa sih. Tayangan apa yang mereka gemari. Permainan apa yang mereka minati. Baik tidak. Positif tidak. Arahkan.
.
8. Belajar Tanggung Jawab 
.
Dunia digital memupuk anggota keluarga agar bertanggungjawab. Misal, konsisten pada kesepakatan kapan boleh dan tidak boleh menggunakan gadget. Bagi anak, gadget adalah sarana bonus orangtua pada anak dan bukan hak. Artinya, anak harus bisa tanggung jawab jika mau diizinkan untuk memanfaatkannya. Tugas orangtua mendampingi dan memastikan tanggungjawab itu ditepati.(*)
.
.
#tipskeluarga
#tipskeluargaideologis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Memisahkan Tamu Pria dan Wanita Dalam Walimah

MEMBANGUN KELUARGA IDEOLOGIS

PENCABUTAN STATUS BHP HTI BANYAK CACATNYA