ANTARA HABIB RIZIEQ & INTELIJEN KELAS TERI

 Oleh: Ustadz Maaher At-Thuwailibi

1. Kita harus faham, dimana-mana pasti ada Intelijen. Termasuk disekitar HRS, Ustad Felix, Ustad Haikal Hasan, Ustad Abdul Somad, serta semua Ulama dan tokoh pergerakan yang dinilai vokal medampingi ummat mengingkari berbagai bentuk kezhaliman dimasa kini. Disinilah kita perlu super waspada kepada siapapun. waspada dalam bergerak, berbuat, dan berucap; baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Tidak mudah percaya kepada orang yang tidak atau belum kita kenal identitas dan jati dirinya. Husnuzhon (berbaik sangka) itu wajib, tapi waspada tetap harus. Ini merupakan prinsip dalam Harokah (pergerakan islam) selama Qur’an & Sunnah belum menjadi sistem hukum yang secara total mengatur kehidupan manusia.
2. Saat liberalis kemaren sore bernama Muhammad Guntur Romli menantang HRS kibarkan bendera Tauhid di saudi, saya langsung telfon kawan-kawan saya anggota kepolisian saudi. Saya tanya (dalam bahasa arab); apa pandangan antum tentang pembakaran bendera Tauhid yang terjadi di indonesia ? (Lalu saya perlihatkan videonya via WhatsApp). Polisi saudi ini menjawab bahwa perbuatan itu adalah terkutuk dunia akhirat. Dia mal’un (terlaknat) dam pelakunya harus ditangkap dan dihukum mati.
3. Lalu beliau balik tanya; siapa mereka-mereka ini Yaa Syaikh Maaher? Saya jawab, pelakunya adalah oknum sebuah ormas yang disebut sebagian kalangan sebagai antek Yahudi. Polisi saudi ini menjawab, “Oh Pantes..”. Lalu saya balik tanya lagi; apakah di saudi dilarang mengibarkan bendera Tauhid yang tertulis di kain berwarna putih dan hitam? “...tidak, ungkapnya. Bukankah itu bendera Hizbut Tahrir, tanya saya memancing. Dia jawab, tidak. Itu bendera Tauhid. Sama seperti di Saudi, hanya saja saudi menggunakan kain berwarna Hijau.
4. Viral berita HRS di periksa pihak keamanan Saudi terkait bendera ISIS yang ditempel di dinding rumahnya setelah sebelumnya CCTV disekeliling rumah beliau di curi oleh si bejat. Setelah bendera ditempel, mereka foto dan mereka laporkan ke pihak keamanan Saudi dengan tujuan agar HRS ditangkap dengan opini bahwa HRS adalah ISIS. Besar kemungkinan pelakunya adalah orang indonesia. Hanya saja, pelakunya terbilang GOBLOK. dimana-mana yang namanya bendera itu dikibarkan, bukan di tempel di dinding luar rumah. Mungkin intelnya bingung mencari tiang bendera kali ya (😂).
5. Lagi pula, operasi intelijen asing di wilayah hukum saudi adalah pelanggaran yang serius dan pelakunya bisa dihukum pancung. Ditambah lagi, HRS adalah warga Indonesia yang sedang mendapatkan perlindungan super nikmat di negeri Haramain itu. Akhirnya, media konyol di indonesia pun mengabarkan bahwa HRS “ditangkap”. Padahal, beliau DIPERIKSA. bukan ditangkap. Yang lebih bejat lagi, bendera yang tempel di dinding rumah HRS adalah bendera yang dikenal bendera ISIS, tapi disebarkan di indonesia dengan foto editan bendera tauhid yang sering di kibarkan HTI. mereka ingin membuat opini buruk, tapi Allah gagalkan. HRS memantau beberapa orang yang beliau curigai.
6. Menurut beberapa informasi yang tersebar, sebelum kejadian ini ada beberapa orang anggota BIN dari indonesia yang berangkat ke saudi. Benar tidaknya, Allahu A’lam. Tapi Polri dan BIN membantahnya dan menyebut tidak ada operasi intelijen indonesia di Saudi. Namun, informasi akan terus kita gali dan data akan terus kita kumpulkan. Sekarang, pihak kepolisian Saudi sedang mencari dan mengejar siapa pelakunya atas laporan balik HRS. Dan dinyatakan pelakunya terancam hukuman pancung. Hei Kecebong, kasian deh loe.. 😅

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Memisahkan Tamu Pria dan Wanita Dalam Walimah

MEMBANGUN KELUARGA IDEOLOGIS

PENCABUTAN STATUS BHP HTI BANYAK CACATNYA