ISU RADIKALISME: PROPAGANDA MELAWAN ISLAM

Baru-baru ini kta diramaikan dengan hasil survei Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) tentang penyebaran radikalisme di masjid-masjid milik instansi pemerintah dan BUMN. Hasilnya, ada 41 masjid di lingkungan pemerintah yang terpapar radikalisme
Persoalan mendasarnya adalah apa yang dijadikan sebagai kriteria radikalisme itu? Ketika perkara yang ditetapkan sebagai kriteria radikal salah, maka sudah pasti kesimpulannya juga akan salah.
Inilah yang terjadi pada survei ini. Kriteria radikal yang dijadikan sebagai penentu sebuah ajaran dikatakan radikal itu nyata-nyata salah.
Di antara kriteria radikal yang mereka sebutkan adalah sikap terhadap pemimpin nonmuslim. Ketika orang yang disurvei bersikap negatif, maka dimasukkan dalam katagori radikal. Semakin negatif sikapnya, maka tingkat radikalnya semakin tinggi pula tingkat radikalnya. Lalu mereka pun membuat tingkatan radikal: Ada radikal yang ringan, radikal sedang, dan radikal berat.
Kriteria mereka tetapkan jelas bermasalah. Mengapa? Karena haramnya pemimpin nonmuslim atas umat Islam merupakan ajaran Islam. Ketentuan itu disebutkan dalam banyak dalil, sehingga para ulama mu'tabar pun tidak ada yang berbeda pendapat soal itu.
Ringkasnya, haramnya pemimpin kafir merupakan ajaran Islam yang disepakati oleh para ulama mu'tabar. Maka, mengkatagorikan ajaran tersebut sebagai ajaran radikal dalam konotasi negatif jelas merupakan tuduhan buruk dan penghinaan terhadap Islam.
Bagaimana mungkin ada ajaran dari Allah Swt yang salah dan menimbulkan masalah ketika diyakini, diterapkan dalam kehidupan, dan didakwahkan? Sungguh, ini merupakan sikap lancang dan permusuhan terhadao Islam.
Ini baru salah satu contoh krioteria radikal yang mereka buat. Kriteria lainnya tidak jauh berbeda. Semua yang mereka sebut radikal adalah ajaran Islam sendiri.
Maka, jelaslah isu radikalisme yang sekarang digalakkan kepada kaum Muslimin sesungguhnya adalah propaganda melawan Islam.
Jika propaganda tersebut berhasil, sungguh itu musibah besar. Bagaimana bisa umat Islam justru menentang dan memusuhi agamanya sendiri hanya gara-gara menolak disebut radikal.
Jadi, masih percaya dengan isu dan narasi radikal yang dibuat oleh para penganut Sekularime-Liberalisme?
Lengkapnya, silakan simak simak video berikut:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Memisahkan Tamu Pria dan Wanita Dalam Walimah

MEMBANGUN KELUARGA IDEOLOGIS

PENCABUTAN STATUS BHP HTI BANYAK CACATNYA