MITOS PANCASILA MEMBANGUN BANGSA


Oleh : Nasrudin Joha

Ada yang mengigau, jika bangsa ini ingin maju maka harus menerapkan Pancasila. Jika ada aspek kebajikan, diklaim sebagai Pancasilais. Jika ada keburukan, akan dituduh anti Pancasila.

Benarkah demikian ?

Mari kita periksa.

Semua orang setuju, semua bangsa ingin negaranya maju. Terlepas, apakah negara itu menggunakan Pancasila atau tidak.

Namun, penganut, pengemban, dan pendakwah 'aku Pancasila', menebar sihir (mitos) seolah kalau bangsa ini mau maju wajib terikat pada dan membumikan nilai-nilai Pancasila. Ungkapan ini, selalu diulang-ulang, seperti jampi-jampi pengusir hantu saja.

Padahal, Inggris dahulu menjadi imperium besar, menjadi negara adidaya, bahkan negara eks jajahan Inggris menjadi negara persemakmuran Inggris, juga tanpa pancasila. Inggris maju karena ideologi kapitalisme.

Soviet dahulu menjadi negara penantang Amerika, memiliki kekuatan militer yang luar biasa, juga tidak mengamalkan Pancasila. Apalagi Amerika, saat dahulu hingga saat ini Amerika tidak pernah tertarik dengan Pancasila.

Amerika maju melanjutkan imperium kapitalisme yang berhasil direbut dari Inggris. Uni Soviet maju, karena mengemban ideologi sosialisme, bukan pancasila.

Hari ini, kita saksikan Singapura dan Jepang menjadi negara makmur, Juga tidak kenal pancasila. Jadi, tidak ada hubungannya antara kemakmuran dengan Pancasila.

Dahulu, umat Islam makmur selama hampir 13 abad, menguasai 2/3 Dunia, juga tidak pake Pancasila. Dahulu, umat Islam maju dan kuat karena menerapkan ideologi Islam dibawah naungan institusi Khilafah.

Jadi, keliru besar jika ingin menjadikan bangsa ini besar tapi merujuk pada Pancasila, yang tidak memiliki bukti sejarah membawa bangsa dan dunia menjadi besar. Pilihannya hanya 3 (Tiga), yakni ingin maju seperti Soviet dahulu dengan sosialisme, ingin maju seperti Amerika dengan kapitalisme, atau ingin kembali menjadi bangsa besar dengan Islam.

Memilih kapitalisme, saat ini sudah. Hanya Indonesia menerapkan kapitalisme sebagai korban, bukan imperialis nya seperti Amerika. Ingin menerapkan sosialisme, tentu tidak cocok karena Indonesia mayoritas umat Islam yang menolak atheisme.

Jadi pilihannya hanya Islam. Umat ini, termasuk bangsa ini akan maju, jika bangsa ini menerapkan ideologi Islam, menerapkan hukum Allah SWT dalam mengelola bangsa dan negara. Selain pilihan, Islam juga kewajiban bagi mayoritas penduduk di negeri ini.

Jadi sudahlah, tak perlu ragu untuk memilih ideologi Islam. Tak perlu ragu, untuk tunduk, taat dan patuh pada hukum Allah SWT. [].

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Memisahkan Tamu Pria dan Wanita Dalam Walimah

MEMBANGUN KELUARGA IDEOLOGIS

PENCABUTAN STATUS BHP HTI BANYAK CACATNYA