YANG GUE BENCI DEMOKRASI, BUKAN PKS ATAU IM...
Assalamualaikum...
Judulnya kepo kan..!? Ngak papah, benelan aku ndapapah, ciuss..
Boleh saya tanya sesuatu gitu? Biar tidak ada dendam di antara kita, biar ngak kepo-kepo amat menilai realita, biar ngak keblinger dan egoistris menyikapi persoalan. Hanya sekedar meluruskan persepsi, dengan harapan, saya dan anda bisa sepaham " PERSEPSI "
Ketika saya mengkritik demokrasi, kenapa anda yang marah?
Dari mana asal demokrasi? " Yunani " kenapa anda yang marah?
Siapa yang menciptakan demokrasi? " Plato, Aristoteles, Socrates " Kenapa juga anda yang marah?
Siapa yang mengembangkan ide demokrasi Clasik menjadi demokrasi moderen? " MontesQueu, JJ Rouse, Adam Smith, Francis Fukuyama" Lha, kenapa anda yang keblinger?
Dan negara apa yang mengkomandoi system demokrasi di dunia ini? " Amerika " Nah, kenapa orang indonesia yang ngamuk-ngamuk?
Nah, yang menciptakan demokrasi itu Allah dan Rasulnya atau Penganut Agama Paganisme Kuffur? " Orang kafir " Namun kenapa anda yang muslim sewot?
Kita ini lucu kadang, unik dalam kedunguan dan sikap membebek. Ngeyel lagi...!!
Ketika saya mengkritik system kuffur demokrasi, walau banyak kalangan ulama yang waras pikirannya mengharamkan demokrasi. Kok anda-anda yang marah. Walau penulis dan politisi, bahkan pencipta demokrasi itu sendiri menentang habis-habisan system demokrasi. Namun di negri kita yang mayoritas muslim kebakaran jenggot ketika demokrasi itu dikritik.
Mengapa? Dan kenapa anda marah? Apakah lantaran anda penganut demokrasi sehingga anda marah? Baru jadi penganut demokrasi saja sudah ngamuk-ngamuk, bagaimana kalau anda menciptakan demokrasi? Mungkin indonesia akan di bakarnya. Kale... :)
Ya..! Hari ini dan hari esok anda hanya sibuk membangun neraka-neraka kecil di lingkungan negri ini, pondasinya adalah kesombongan dan kejahiliyahan, bahwa kontraktornya pejabat sinting anti syariah islam, lalu artsiteknya adalah iblis dan teman-temannya, semoga kita bukan si tuan fulan.. Semoga..
Lagi-lagi saya ingatkan. Saya tidak mengkritik partai tertentu. Jadi Sebelum anda ngamuk-ngamuk, sejenak saya akui, mengapa saya mengkritik dan menolak demokrasi?
PERTAMA...
Saya mengutip perkataan orang kafir, namun cerdas menilai fakta..
√ Pemenang Nobel, Friedrich August von Hayek. Buku: kegagalan demokrasi, Oleh S.Brown.
“ Telah menunjukkan pemerintahan demokratis adalah kepura-puraan pemerintahan oleh rakyat. Rakyat Indonesia perlu bangun dan menyadari bahwa mereka bermimpi buruk yang disebabkan oleh para elit mereka sendiri yang hanya menyalin model demokrasi Barat yang sudah cacat..."
√ John Perkins mantan anggota perusak ekonomi "Economic Hit Man" dalam bukunya, Confessions of an Economic Hit Man:
" Tentang tujuan penugasannya, antara lain untuk membangkrutkan negara-negara pengutang. Negara korporasi tak ubahnya perusahaan yang hanya memikirkan keuntungan. Dalam negara korporasi, subsidi terhadap rakyat, yang sebenarnya merupakan hak rakyat, dianggap pemborosan. Aset-aset negara yang sejatinya milik rakyat pun dijual. Itulah negara korporasi, yang tidak bisa dilepaskan dari sistem politiknya yaitu demokrasi.”
√ WILLIAM BURM dalam bukunya yang berjudul America’s Deadliest Export Democracy "Demokrasi: Ekspor Amerika Paling Mematikan...!"
“ Bahwa demokrasi juga dijajakan Amerika ke seluruh dunia untuk kepentingan politik luar-negerinya. Ia menjadi alat cukup efektif bagi Amerika untuk mendominasi dunia. Bagaimana Amerika bisa memaksakan kepentingannya diberbagai belahan dunia atas nama demokrasi...”
Salah satu Alat Hegemoni penjajahan gaya baru dalam aplikasi demokrasi adalah Melalui kaki tangannya " Jongos lah " dan Anggota Dewan Perwakilan Rskyat. Atau yang saya sebut Triaspolitika. " Yudikatif, Legislatif fan Exekutif "
Ketiga lembaga inilah yang di cekokan demokrasi dalam pemerintahan negri ini. Di akui atau tidak. Lihat kenyataan. Dari jaman Ordebaru sampai jaman Jikowi-Jk semua kebijakan-kebijakan pro kapitalis penjajah, bukan pro rakyat. Cita-cita demokrasi itu ya begini.. Membuat negara-negara di exploitssi sampai bangkrut.
Sementara kekuasaan, partai, pejabat, dan sebagainya itu, hanya dagelan-dagelan pengembira demokrasi.
Seolah-olah biar keliatannya Pemerintah. Namun isinya para maling dan penjahat berdasi. Orang barat menyebutnya Koorporations dan Mafioso.
Contoh..
Kalau kita melihat pemegang tongkat kekuasaan, di level mana pun, biasanya ada empat hal yang mengejar-ngejar dalam aktivitas politiknya.
√ Pertama, bagaimana supaya tidak kehilangan kekuasaan.
√ Kedua, bagaimana bisa memperpanjang kekuasaan. Kedua hal ini melahirkan yang..
√ Ketiga: bagaimana menghimpun modal sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya, agar kekuasaan bisa dipertahankan.
√ keempat: di samping menumpuk modal, juga harus peka pada setiap momentum untuk bisa cari muka kepada rakyat dan semua pihak dalam kehidupan bernegara.
Hal-hal mengenai kehidupan rakyat, itu soal gampang dan bisa disepelekan. Sudah terbukti, selama sekian periode kekuasaan, dan tampaknya kita yakin belum ada perkembangan mendasar pada rakyat, sehingga sampai beberapa tahun lagi, insya Allah, rakyat masih bisa dikibulin.
Tidak ada istilah ke adilan dan kemakmuran apa pun pada sosiologi politik negri Berdemokratis.
Yang terjadi hanya mampu menciptakan proses mempertahankan kebodohan rakyat. Kalau ada satu-dua kelompok aktivis berpikir dan berteriak tentang " PEDULI KEPADA RAKYAT ", anggap itu refrein sebuah lagu.
Toh, akhirnya nyanyian harus kembali ke bagian awal. Apa itu? Rakyat di tipu lagi 5 Tahun.
" hahahahaha...."
Itulah kita... Seperti kerbau congek yang di cocok idungnya, seperti keledai yang tidak jera jatuh ke lubang yang sama..
Huff... Sejenak kepalaku ku tundukkan, malu rasanya bangsa yang penghuninya muslim terbesar. Di plonco habis-habisan oleh penguasa durja dan amerika..
Andai... Andaikata. Bisakah kita muhasabah sebentar? Dan memaknai ulang arti sebuah kedaulatan hakiki? Atau kita menciptakan imajinasi acak supaya kita bisa berfikir jernih?
Mungkin baik kita usulkan agar ada barang 100 ribu pasukan koalisi ditempatkan di Gedung ISTANA DAN DPR-RI, untuk tindakan preventif agar tercipta Kekuasaan " Bashar al-Assad " di negara kita. Baru kita tersadarkan dari boroknya demokrasi..!?
Kita di Indonesia sepenuh hati menyaksikan apa yang terjadi di Indonesia. Acara perampokan minyak dan SDA itu telah dilaksanakan dengan sempurna, meskipun belum diperbolehkan untuk disebut selesai.
Segala yang paling hina dari yang pernah dikenal oleh peradaban tentang kemanusiaan, segala yang paling rendah dari moralitas, segala yang paling kerdil dari kebudayaan, segala yang paling goblok dari kepandaian, segala yang paling memalukan dari kecanggihan, serta segala yang paling konyol dari kepribadian makhluk hiduP.
Kita telah dipertunjukkan dengan transparan ke mata seluruh penduduk dunia, bahkan ke wilayah pandang seluruh penghuni bumi dan langit. Prosesi acara perampokan itu dipentaskan dengan sangat indah. Penuh hiasan kata, pemaknaan, kontekstualisasi dan assosiasi, yang membuat perampokan itu sering dilupakan orang bahwa itu adalah perampokan.
Diorasikan kalimat-kalimat indah mengenai penumbangan diktator dan penegakan demokratisasi, tentang membebaskan dan menggembirakan rakyat Indonesia. Sehingga seluruh pertunjukan itu memiliki nilai kepasrahan.
Ini lucu sekali, Negri yang di rampok kok malah pasrah, negri yang di exploitasi oleh negara-negara penganut demokrasi, namun anda malah sibuk bela system penjajah Tsb...
Tolong jawab pertanyaan ini...
Bagaimana mungkin Penguasa, pejabat dan birokrasi negri ini, menyediakan rumahnya kepada " INVESTOR ASING SEPERTI AMERIKA, INGGRIS, AUTRALIA, CINA, KOREA, JEPANG, DENMARK DAN RUSIA " untuk dijadikan " MARKAS " atas perampokkan negeri sendiri...!?
Yang masih punya hati nurani, bisa anda jawab!?
#AdiRevolter
Komentar
Posting Komentar