SENJATA PALING DAHSYAT
Kalau peluru membuat musuh mati ....
Pemikiran mampu membuat musuh jadi pendukung .....
So hebat mana ..... ???
Jadi nggak level bro kalau kami yang mempersenjatai diri dengan pemikiran ini dikaitkan dengan mereka yang mempersenjatai diri dengan peluru.
Ingat kisah Sa'ad bin Muadz, tokoh dari Bani Asyhal yang mendatangi Mush'ab bin Umair yang tengah mendakwahkan Islam kepada penduduk Medinah. Kalau itu Sa'ad datang dengan penuh kemarahan karena menganggap perbuatan Mush'ab meracuni warganya. Sa'ad datang dengan membawa tombak dengan maksud menghunjamkannya ke dada Mush'ab.
Namun Mush'ab dengan tenang menawarinya untuk duduk sejenak mendengar apa yang disampaikannya. Sa'ad menyanggupi karena merasa yakin Mush'ab tidak akan bisa merubah pikirannya.
Tapi apa yang terjadi ? Bukan cuma berubah pikiran, Sa'ad langsung menyatakan masuk Islam setelah mendengar perkataan Mush'ab. Sa'ad yang memusuhi Islam, berubah jadi seorang pejuang Islam yang Rasulullah bersabda ketika memakamkan jenazahnya, ““Sungguh, ‘Arasy Ar-Rahman bergetar dengan berpulangnya Saad bin Muadz.”
Bertekuk lututnya Sa'ad akibat pemikiran yang disampaikan Mush'ab menjadi titik tolak kejayaan Islam, karena ketika Sa'ad masuk Islam, dia membawa seluruh kaumnya ikuit masuk Islam. Mereka inilah kemudian yang dikenal dengan kaum Anshar yang mendukung Rasulullah mendirikan Daulah Islamiyah di Medinah.
Begitulah dahsyatnya pemikiran. Coba jika Mush'ab justru meladeni Sa'ad duel senjata. Jikapun Mush'ab menang dan menewaskan Sa'ad, hanya itu yang diperolehnya.
Hizbut tahrir, sebagaimana Mush'ab bin Umair, selalu hadir ditengah-tengah masyarakat, menyampaikan Islam, menyampaikan kewajiban kita menerapkan Syariat Islam secara kaaffah, Menyampaikan kewajiban kita menegakkan Khilafah karena tanpanya syariat Islam mustahil bisa diterapkan secara kaaffah.
Hanya saja kadang-kadang, banyak saudara kita yang tidak sejantan Sa'ad bin Muadz untuk berani duduk mendengar apa yang kami sampaikan. Banyak yang menghindar, menjauh, tapi memvonis macam-macam.
Bisa anda bayangkan jika Sa'ad juga bersikap pengecut begitu ? Beliau tidak akan pernah dapat hidayah, dan beliau tidak akan mendapat kemuliaan yang luar biasa karena saat wafatnya Arasy bergetar.
Jika Sa'ad yang kemudian menjadi penolong/anshar bagi Rasulullah sehingga bisa menegakkan daulah Islamiyah di Medinah mendapat kemuliaan begitu tinggi dari Allah SWT, kenapa anda tidak mau mengikuti jejaknya menjadi penolong untuk tegak kembalinya Daulah Islamiyah, Daulah Khilafah ala minhajin-nubuwah ? Bukankah itu amal yang sama dan pantas mendapat ganjaran yang sama dari Allah SWT ???
So, datang dan duduklah, dengar apa yang kami sampaikan. InsyaAllah sama dengan apa yang disampaikan oleh Mush'ab bin Umair.
Komentar
Posting Komentar