Dalil-Dalil Al-Liwâ’ & Al-Râyah
Banyak dalil-dalil al-sunnah dan atsar yang menjelaskan tentang al-liwâ’ dan al-râyah, diantaranya dari Ibn Abbas –radhiyaLlâhu ’anhu-:
«كَانَ لِوَاءُ -صلى الله عليه وسلم- أَبْيَضَ، وَرَايَتُهُ سَوْدَاءَ»
“Bendera (liwâ’) Rasulullah –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam– berwarna putih, dan panjinya (râyah) berwarna hitam.” (HR. Al-Hakim, al-Baghawi, al-Tirmidzi. Lafal al-Hakim)[8]
Dari Ibn Abbas –radhiyaLlâhu ’anhu-:
«كَانَتْ رَايَةُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَوْدَاءَ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ، مَكْتُوبٌ عَلَيْهِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ»
“Panjinya (râyah) Rasulullah –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam– berwarna hitam, dan benderanya (liwâ’) berwarna putih, tertulis di dalamnya: “lâ ilâha illaLlâh Muhammad RasûluLlâh”.” (HR. Al-Thabrani)[9]
Dari Jabir bin Abdullah –radhiyaLlâhu ’anhu-:
«أَنَّ النبي -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لِوَاؤُهُ يَوْمَ دَخَلَ مَكَّةَ أَبْيَضَ»
“Bahwa Nabi –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam– liwa’-nya pada hari penaklukkan Kota Mekkah berwarna putih.” (HR. Ibn Majah, Al-Hakim, Ibn Hibban. Lafal al-Hakim)[10]
Dari Yunus bin Ubaid mawla’ Muhammad bin al-Qasim, ia berkata: Muhammad bin al-Qasim mengutusku kepada al-Bara’ bin ‘Azib, aku bertanya tentang râyah Rasulullah –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam- seperti apa? Al-Bara’ bin ‘Azib menjawab:
«كَانَتْ سَوْدَاءَ مُرَبَّعَةً مِنْ نَمِرَةٍ»
”(Al-Râyah) ia berwarna hitam, berbentuk persegi panjang terbuat dari kain wol.” (HR. Al-Tirmidzi, al-Baghawi, al-Nasa’i)[11]
Dari al-Hasan –radhiyaLlâhu ’anhu-, ia berkata:
«كَانَتْ رَايَةُ النَّبِيِّ -صلى الله عليه وسلم- سَوْدَاءَ تُسَمَّى الْعُقَابَ»
“Râyah Nabi –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam– berwarna hitam disebut al-‘Uqab.” (HR. Ibn Abi Syaibah)[12]
Dalil-dalil di atas secara sharîh menisbatkan bendera dan panji dengan karakteristiknya yang istimewa kepada Rasulullah –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam-. Maka tidak mengherankan jika para ulama hadits bahkan menuliskan satu subbab khusus berkenaan dengan al-liwâ’ dan al-râyah, diantaranya: Al-Bukhari dalam Shahih-nya menuliskan subbab (مَا قِيْلَ فِي لِوَاء النَّبِي صلى الله عليه و سلم), Ibn Majah dalam Sunan-nya menuliskan subbab (باب الرَّايَات والأَلْوِيَّة), Al-Tirmidzi dalam Sunan-nya menuliskan subbab (مَا جَاءَ فِيْ الرَّايَات), Ibn Hibban dalam Shahih-nya menuliskan subbab (ذِكْرُ وَصْفِ لِوَاءِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ دُخُولِهِ مَكَّةَ يَوْمَ الْفَتْحِ) dan lainnya, yang cukup menunjukkan keberadaan bendera dan panji istimewa Rasulullah –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam-.
Komentar
Posting Komentar