KIBARKAN BENDERA ISLAM TINGGI-TINGGI DAN BUANG JAUH BENDERA 'ASHABIYAH.

Kita patut prihatin dengan kondisi kaum muslimin hari ini. Mereka lebih suka berselisih dan saling mempersekusi saudaranya sesama umat Islam hanya disebabkan perbedaan kelompok, organisasi maupun atas dasar sentimen madzhab. Rasa persaudaraan sesama umat Islam terkoyak oleh hawa nafsu kepentingan dan kebencian terhadap kelompok lainnya.
Dengan slogan bela negara mereka ridha melemparkan tuduhan tak berdasar kepada saudaranya sesama muslim hanya karena perbedaan pandangan. Harapan umat Islam agar negeri ini diatur dengan syariah Islam dipersekusi dan difitnah sebagai makar.
Sejak kapan dakwah dengan cara damai dianggap sebagai makar dan pemberontakan. Dan mulai kapan komitmen menjadikan syariah Allah sebagai standard bagi masyarakat dan negara layak disebut sebagai tindakan kriminal hingga kalimat tauhid boleh dihinakan dengan cara dibakar karena dianggap milik HTI.
Apanya yang layak dipersalahkan dengan bendera tauhid, dan bagaimana mungkin khilafah Islamiyyah yang notabene ajaran Islam di kriminalkan.
Hingga saat ini tak ada satu narasi argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan dalam kacamata Islam bahwa khilafah adalah ajaran kriminal hingga para pejuang nya diperlakukan seperti gerombolan pemberontak.
Musibah persekusi kepada dakwah dan kriminalisasi terhadap syariah khilafah tidak lebih merupakan sebab adanya racun ganas yang sedang menjangkiti sebagian pola berpikir umat Islam.
Pemikiran Islam bukan lagi standard, terkalahkan oleh pemikiran asing semisal sekularisme hingga ajaran Islam yang berasal dari Allah SWT dianggap sebagai hal yang mengancam.
Kemudian sekularisasi pemikiran ini dibungkus oleh rasa fanatisme kelompok yang berlebihan hingga akhirnya ia memusuhi saudaranya sendiri bukan karena kesalahannya, bukan pula karena dakwahnya yang menyimpang dari tuntunan Rasulullah. Namun hanya karena ia memperjuangkan tegaknya syariah Allah maka padanya disematkan sebagai musuh. Nauzubillah.
Dalam sebuah hadits Rasulullah mengingatkan kaum muslimin agar meninggalkan fanatisme kelompok dan merekatkan hubungan persaudaraan dengan ikatan aqidah Islam.

وَمَنْ قُتِلَ تَحْتَ رَايَةٍ عِمِّيَّةٍ يَغْضَبُ لِلْعَصَبِيَّةِ أَوْ يُقَاتِلُ لِلْعَصَبِيَّةِ أَوْ يَدْعُو إِلَى الْعَصَبِيَّةِ فَقِتْلَتُهُ جَاهِلِيَّةٌ
Siapa saja yang mati/terbunuh di bawah panji buta, dia marah karena ‘ashabiyah, atau berperang karena ‘ashabiyah, atau menyerukan ‘ashabiyah maka matinya adalah mati jahiliah (HR Ahmad).
Hadis di atas menjelaskan kepada kita semua bahwa mempersekusi atau memusuhi saudaranya sesama umat Islam atas dasar fanatisme kelompok adalah sesuatu yang diharamkan, termasuk menyerukan pesan dan slogan ashabiyah.
Di dalam Al-Qur'an Allah juga memerintahkan kaum muslimin agar bersatu dan berpegang teguh hanya dengan tali atau agama Allah. Persaudaraan antar umat Islam adalah nikmat terbesar yang harus terus dipelihara, tidak boleh dirusak oleh pemikiran asing diluar Islam.
Kalimat tauhid yang merupakan pengikat dan pemersatu umat Islam sejatinya menjadi landasan bagi persaudaraan sekaligus menjadi standard dalam menentukan pola pikir dan tindakan.
Di masa yang lalu, umat Islam bahu membahu meninggikan kalimat Allah. Perbedaan pendapat pada masalah cabang hukum Syara' tidak sampai mengakibatkan hubungan mereka retak. Syariah Allah telah menjadikan hati dan pikiran mereka bersatu dibawah Panji Islam.
Dan seyogyanya kaum muslimin disatukan oleh kibaran Panji Islam bukan tersekat oleh Panji ashabiyah. Ayo...! Hentikan permusuhan sesama saudara. Kibarkan bendera Islam tinggi-tinggi dan buang jauh bendera ashabiyah.[] Rfq.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Memisahkan Tamu Pria dan Wanita Dalam Walimah

MEMBANGUN KELUARGA IDEOLOGIS

HTI: ISIS TAK PENUHI KRITERIA SYARIAT DIRIKAN KHILAFAH