KENAPA PENGUASA ARAB BENCI KHILAFAH ? ( BAG 2 )

Assalamualaikum...

Maaf, ini adalah bacaan untuk orang yang berpikir. Yang tidak mau berpikir, yang lebih banyak menggunakan rasa amarah murka, dendam dan benci dan sejenisnya dilarang keras membaca tulisan ini. Kenapa? Karena bisa merusak  aqidah dan tauhid anda....

Sekali lagi maaf, ini bukan fatwa. Ini adalah refleksi dan sikap saya pribadi dalam menulis, maka sangat dianjurkan untuk tidak membaca tulisan ini, apalagi jika iman anda sudah setinggi langit. Tulisan ini tidak akan berbasa-basi. No compromise..!

Hidup ini sederhana, jangan buat gaduh kalau tidak ingin di buat gaduh, jangan cari-cari masalah kalau ngak ingin bermasalah, jangan menuduh bukan-bukan tanpa bukti atau fakta. Mari kita berbicara ilmiah..
Pertama-tama, saya ingin bertanya kepada anda, menurut anda, apakah memperjuangkan Al Khilafah merupakan kesalahan? Menyesatkan? Atau bid'a lah kata orang yang aqidahnya setinggi langit. Apakah sesat!?

" jika mebegakkan khilafah suatu kesalahan dan menyesatkan, saya minta bukti dari segi Al Quran, Sunnah, Ijma dan Qiyas..? "

Kedua, saya masih bertanya, jika saya memperjuangkan khilafah adalah kesalahan dan menyesatkan, walau 4 imam madzhab mewajibkannya. Lalu bagaimana orang yang mengingkari khilafah?
Berkaitan dengan ini, saya lebih spesifik lagi, kenapa negara arab dan penguasa-penguasa arab menolak khilafah? Apakah karna tidak ada dalilnya? Atau karna faktor dendan dan benci..!?

Saya akui...

Salah satu kehebatan negara Arab Saudi selama ini adalah keberhasilannya dalam menipu kaum Muslim, seakan-akan negaranya merupakan cerminan dari negara Islam yang menerapkan al-Quran dan Sunnah.
Keluarga Kerajaan juga menampilkan diri mereka sebagai pelayan umat hanya karena di negeri mereka ada Makkah dan Madinah yang banyak dikunjungi oleh kaum Muslim seluruh dunia.

Penguasa Saudi juga terkesan banyak memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok Islam maupun negeri-negeri Islam untuk mencitrakan mereka sebagai " pelayan umat " dan penjaga dua masjid suci Khadim al-Haramain.

Akan tetapi, citra seperti itu semakin pudar mengingat sepak terjang keluarga Kerajaan selama ini, terutama persahabatannya dengan Amerika dan sekutunya yang mengorbankan kaum Muslim.

Arab Saudi merupakan salah satu negara di Dunia Islam yang cukup strategis, terutama karena di negara tersebut terdapat Baitullah di Makkah yang menjadi pusat ibadah haji kaum Muslim seluruh dunia. Apalagi perjalanan Islam tidak bisa dilepaskan dari wilayah Arab Saudi. Sebab, di sanalah Rasulullah saw. lahir dan Islam bermula hingga menjadi peradaban besar dunia.

Arab Saudi juga sering menjadi rujukan dalam dunia pendidikan Islam karena di negara tersebut terdapat beberapa universitas seperti King Abdul Aziz di Jeddah dan Ummul Qura di Makkah yang menjadi tempat belajar banyak pelajar Islam dari seluruh dunia.

Dari negara ini, muncul Gerakan Wahabi yang banyak membawa pengaruh di Dunia Islam. Lebih jauh, Saudi sering dianggap merupakan representasi negara Islam yang berdasarkan al-Quran dan Sunnah.

Namun demikian, di sisi lain, Saudi juga merupakan negara yang paling banyak dikritik di Dunia Islam. Sejak awal pembentukannya, negara ini dianggap memberontak terhadap Khilafah Utsmaniyah.

Sejarahnya juga penuh dengan pertumpahan darah lawan-lawan politiknya. Banyak pihak juga menyoroti tindakan keras yang dilakukan oleh rezim ini terhadap pihak-pihak yang menentang kekuasaan Keluarga Saud.

Tidak hanya itu, Saudi juga dikecam karena menyediakan daerahnya untuk menjadi pangkalan militer AS.
Kehidupan keluarga kerajaan yang penuh kemewahan juga banyak menjadi sorotan. Secara ekonomi, Saudi juga menjadi incaran negara-negara besar di dunia karena faktor kekayaan minyaknya.

√ MEMBERONTAK KEPADA KHILAFAH, BERSEKUTU DENGAN INGGRIS..!

Secara resmi, negara ini memperingati kemerdekaannya pada tanggal 23 September. Pada saat itulah, tahun 1932, Abdul Aziz yang dikenal juga dengan sebutan Ibnu Sa‘ud.

Memproklamirkan berdirinya Kerajaan Saudi Arabia " al-Mamlakah al-‘Arabiyah as-Su‘udiyah " Abdul Aziz pada saat itu berhasil menyatukan dinastinya. Menguasai Riyad, Nejed, Ha-a, Asir, dan Hijaz.
Abdul Aziz juga berhasil mempolitisasi pemahaman Wahabi untuk mendukung kekuatan politiknya. Sejak awal, Dinasti Sa‘ud secara terbuka telah mengumumkan dukungannya dan mengadopsi penuh ide Wahabi yang dicetuskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang kemudian dikenal dengan Gerakan Wahabi. Dukungan ini kemudian menjadi kekuatan baru bagi Dinasti Sa‘ud untuk melakukan perlawanan terhadap Khilafah Islamiyah.

Hanya saja, keberhasilan Dinasti Sa‘ud ini tidak lepas dari bantuan Inggris. Mereka bekerjasama untuk memerangi pemerintahan Khilafah Islamiyah. Sekitar tahun 1792-1810, dengan bantuan Inggris mereka berhasil menguasai beberapa wilayah di Damaskus. Hal ini membuat Khilafah Islamiyah harus mengirim pasukannya untuk memadamkan pemberontakan ini.

Fase pertama, pemberontakan Dinasti Saud berhasil diredam setelah pasukan Khilafah Islamiyah berhasil 
merebut kota ad-Diriyah.

Namun kemudian, beberapa tahun kemudian, Dinasti Sa‘ud, di bawah pimpinan Abdul Aziz bin Abdurrahman, berupaya membangun kembali kekuataannya. Apalagi pada saat itu, Daulah Khilafah Islamiyah semakin melemah.

Pada tahun 1902, Abdul Aziz menyerang dan merebut kota Riyadh dengan membunuh walinya Gubernur Khilafah ar-Rasyid.

Pasukan Aziz terus melakukan penaklukan dan membunuh pendukung Khilafah Utsmaniyah dengan bantuan Inggris.

" Salah satu sahabat dekat Abdul Aziz Abdurrahman adalah Harry St. John Pilby, yang merupakan agen Inggris. "

Philby menjuluki Abdul Aziz bin Abdurrahman sebagai “Seorang Arab yang Beruntung”, sementara Abdul Aziz menjulukinya dengan “Bintang Baru dalam Cakrawala Arab”

Philby adalah orang Inggris yang ahli Arab yang telah lama menjalin hubungan baik dengan Keluarga Sa‘ud sejak misi pertamanya ke Nejed pada tahun 1917. Pada tahun 1926, Philby tinggal di Jeddah. Dikabarkan kemudian, Philby masuk Islam dan menjadi anggota dewan penasihat pribadi Raja pada tahun 1930.
(Lihat: Goerge Lenczowsky, Timur Tengah di Tengah Kencah Dunia, hlm. 351).

√ PENGUASA ARAB PERSAHABATAN DENGAN ISRAEL..
BESAMBUNG BAGIAN KE 3
#AdiRevolter

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Memisahkan Tamu Pria dan Wanita Dalam Walimah

MEMBANGUN KELUARGA IDEOLOGIS

HTI: ISIS TAK PENUHI KRITERIA SYARIAT DIRIKAN KHILAFAH