KEPADA SIAPAPUN YANG MEMBENCI PEJUANG KHILAFAH, INGAT DAGING PEJUANG KHILAFAH BERACUN !



Oleh : Nasrudin Joha

KPK akhirnya menetapkan Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama.Pengumuman penetapan tersangka tersebut disampaikan pimpinan KPK Laode M Syarif didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam jumpa pers di KPK, Sabtu (16/3/2019).

Menurut Laode, Rommy selaku anggota DPR diduga sebagai penerima suap dari HRS, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, dan MFQ, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Rommy ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani rangkaian pemeriksaan setelah tertangkap tangan tim KPK, Jumat (15/3/2019).

Rommy sendiri, sebelumya dikenal paling gigih mengumumkan penentangan pada pejuang khilafah dan paling fasih menebar fitnah terhadap ajaran Islam khilafah. Melalui otoritas kemenag, para pejuang khilafah dikriminalisasi, dipersekusi, bahkan dijatuhi sanksi atas tudingan 'mengemban ideologi khilafah yang berpotensi memecah belah kesatuan Indonesia'.

Rommy secara terbuka, menuding pejuang khilafah ada dikubu 02. Bahkan, jika 02 menang Indonesia akan menjadi pusat terorisme dunia. Rommy, menuding ide khilafah sebagai biang terorisme dan radikalisme.

Sebagai pimpinan parpol Islam, sebenarnya tak layak bagi Rommy ikut mengaminkan narasi jahat mendeskreditkan khilafah. Rommy, terbawa arus rezim yang represif dan anti Islam. Rommy, telah membawa partai ulama, partai umat, partai Ka'bah, keluar dari khittohnya diawali dengan mendukung sang penista agenda pada gelaran Pilkada DKI Jakarta.

Rommy, pernah menghimbau anggota HTI yang dicabut BHPnya untuk berhimpun di PPP. Tawaran ini, jelas ditolak HTI. Jubir HTI, Muhammad Ismail Yusanto tegas menolak berhimpun di partai yang mengusung penista agama.

Petualangan politik Rommy tidak sempat klimaks, pada jum'at keramat (15/3), Rommy kena OTT KPK bersama sejumlah pejabat kemenag. Rommy merasakan, betapa tudingan dan fitnah yang dialamatkan kepada pejuang khilafah, kini berbalik dan menerkam dirinya. Rommy baru merasakan, betapa beracunnya daging pejuang khilafah.

Politisi dan tokoh termasuk mereka yang berkelindan dibalik 'jubah ulama', wajib memperhatikan keihlasan pejuang khilafah yang hanya ingin kebaikan bagi negeri ini dengan menerapkan syariat Islam. Mereka -para pejuang khilafah- hanya mengemban misi Illahi. Siapapun yang mempersoalkan apalagi berani membuat perkara dan menzalimi, akan berhadapan langsung dengan ilahi rabbi, dzat penguasa alam semesta, manusia dan kehidupan.

Audit itu berlaku di dunia, dan balasan di akherat tentu lebih pedih. Apa yang menjadi argumentasi bagi siapa saja kalian yang menghalangi kembalinya Islam untuk menyelesaikan persoalan umat ini ? Kedengkian ? Harta dan dunia ? Kekufuran ? Apapun yang kalian upayakan, kalian pasti akan menuai hasilnya.

Sementara mereka, para pejuang khilafah yang telah Qanaah dengan apapun yang ditetapkan dari Rabb mereka, untuk urusan dunia dan akherat mereka. Para pejuang khilafah itu, telah mengambil akad taat hanya kepada Allah SWT, menolak tunduk taat dan patuh kepada selain-Nya.

Kasus Rommy ini patut dijadikan pelajaran bagi siapapun yang menentang pejuang khilafah. Ingatlah ! Daging pejuang khilafah beracun ! Sebentar lagi, rezim represif dan anti Islam dibawah kendali Jokowi ini akan merasakan betapa pedihnya balasan dari Allah SWT bagi siapa saja yang berani menzalimi pengemban dakwah syariah dan khilafah. [].

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Memisahkan Tamu Pria dan Wanita Dalam Walimah

MEMBANGUN KELUARGA IDEOLOGIS

HTI: ISIS TAK PENUHI KRITERIA SYARIAT DIRIKAN KHILAFAH