Mayoritas Rasa Minoritas
*Nasib Umat Islam di negeri ini yg memusuhi justru yg ngaku muslim*
Bukti negara ini *dipenuhi Muslim Munafik dan Muslim Lemah*, karena bila mayoritas Muslim Negeri ini Mukmin sudah sejak dulu negeri ini Jaya.
Oleh : Ustadz Felix Siauw
Kalau rakyat mayoritas Hindu menghendaki pemimpin yang seagama, maka itu wajar, itu demokratis. Giliran Muslim yang menghendaki pemimpin seagama, ini intoleransi
Bila ada orang Buddha mempraktekkan keyakinannya, isi dari yang mereka yakini kitab suci, itu religius. Bila Muslim yang ingin mempraktekkan kitabnya, ini radikalisme
Ada aliran kepercayaan berbeda-beda di negeri, dikatakan ini kearifan lokal. Islam agama yang sudah diakui, punya banyak madzhab berbeda-beda, dikatakan Islam terpecah-belah
Suku pedalaman telanjang dikatakan budaya bangsa, tapi siswi yang mau menutup aurat dikatakan kearab-araban, harus diawasi, dituduh benih-benih ekstrimisme
Perilaku kaum Nabi Luth yang menjijikkan dikatakan lumrah, harus diterima sebagai bagian keberagaman. Sedangkan ide penerapan syariah dan khilafah dianggap terorisme
Pejabat preman, mengumbar fitnah, punya imunitas hukum, katanya sedang melaksanakan tugas. Ulama ikhlas, dijerat dengan pasal mesum, yang tak pernah terbukti
Pelaku makar, membawa senjata, tegas-tegas menantang perang, dilabeli kelompok kriminal bersenjata. Sedang yang menenteng bendera tauhid, dianggap makar
Uang haram, hasil korupsi, pelakunya melenggang. Sedangkan pemeriksanya dikriminalisasi, juga melenggang pelakunya. Penjahat dimuliakan, ulama dianggap penjahat
Begitu kejujuran mahal di negeri ini. Keadilan pun timpang. Menjadi Muslim di negeri mayoritas Islam, tidak semudah dan seenak yang dikira penduduk dunia
Asal anda Islam anda harus salah atas nama keberagaman, toleransi, dan demokrasi. Asal anda mengaku nasionalis, anda bisa jadi penjahat paling kejam sekalipun
Tapi Allah punya cara dan rencana akan agamannya, serta mereka yang setia pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dengan cara yang tak terbayangkan oleh manusia
Tetap sabar dalam dakwah, sebelum kita para Nabi saksikan kepongahan yang lebih dzalim dari saat ini. Tapi pada akhirnya, saat datang kebenaran, lenyaplah kebatilan. Sungguh kebatilan itu akan dilenyapkan oleh Allah
Komentar
Posting Komentar