Semangat berbagi untuk perubahan sesuai wahyu Illahi dg melanjutkan kehidupan Islam di bawah naungan Khilafah Islamiyyah 'Alaa Minhaajin Nubuwwah. #YUK NGAJI.
Oleh: KH Hafidz Abdurrahman # WadahAspirasiMuslimah -- Peristiwa hijrah Nabi saw. dan para sahabat dari Makkah ke Madinah bukan peristiwa biasa. Tetapi peristiwa ini merupakan peristiwa sejarah yang maha penting. Begitu pentingnya peristiwa ini, ‘Umar bin al-Khatthab, saat menjadi kepala negara Islam ketiga, menggantikan Nabi saw, setelah Abu Bakar mangkat, telah menetapkan momentum hijrah sebagai tahun baru dalam Islam. ‘Umar tidak memulainya sejak diutusnya Nabi di Makkah, tetapi sejak Nabi saw. menjadi kepala negara Islam di Madinah. Tidak hanya itu, peristiwa hijrah ini pun diabadikan dalam al-Qur’an, Q.s. at-Taubah: 40, yang diturunkan 9 tahun setelah peritistiwa maha penting ini. Justru di saat umat Islam, di bawah kepemimpinan Nabi saw. berada di puncak kekuasaannya, saat 72 kepala suku dan kabilah datang menghadap Nabi saw. di Madinah untuk menyatakan ketundukannya pada kepemimpinan Nabi saw. dan negara Islamnya. Bahkan, dalam satu ayat ini, al-Qur’an harus mengulang ...
🏴 *Nasihat Ustadz Felix Siauw* 🏳 Bendera Rasulullah ada lafadz Allah dan Rasul, bendera ISIS juga ada, berarti yang ada lafadz Allah dan Rasul itu bendera teroris Itulah kedunguan, tak ada obatnya memang. Bendera kamu merah, bendera PKI merah, terus kamu PKI ya? Nggak gitu juga kan generalisasinya Coba kibarin aja bendera tauhid di Arab Saudi kalau berani. Kalau nggak berarti bendera itu memang bukan bendera tauhid Sekali lagi, menjelaskan orang pandir tak ada gunanya, tapi kita sampaikan pada yang mau memahami. Bahwa kejadian pembakaran terjadi di Indonesia, kok mereka mendadak Arab? Nggak nyambung, kecuali pembakaran di Arab Saudi Itu Habib Rizieq bermasalah karena ada bendera tauhid dirumahnya, fix itu bendera teroris, buktinya aparat Arab Saudi bergerak Otak liberal memang sukanya memelintir. Itu ada pengecut yang pasang dan tak bertanggung jawab, lalu melaporkan ke keamanan Arab Saudi dengan fitnah terkait terorisme, bukan bendera tauhid yang dimasalahkan, t...
Banyak dalil-dalil al-sunnah dan atsar yang menjelaskan tentang al-liwâ’ dan al-râyah, diantaranya dari Ibn Abbas –radhiyaLlâhu ’anhu-: «كَانَ لِوَاءُ -صلى الله عليه وسلم- أَبْيَضَ، وَرَايَتُهُ سَوْدَاءَ» “Bendera (liwâ’) Rasulullah –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam– berwarna putih, dan panjinya (râyah) berwarna hitam.” (HR. Al-Hakim, al-Baghawi, al-Tirmidzi. Lafal al-Hakim)[8] Dari Ibn Abbas –radhiyaLlâhu ’anhu-: «كَانَتْ رَايَةُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَوْدَاءَ وَلِوَاؤُهُ أَبْيَضُ، مَكْتُوبٌ عَلَيْهِ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ» “Panjinya (râyah) Rasulullah –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam– berwarna hitam, dan benderanya (liwâ’) berwarna putih, tertulis di dalamnya: “lâ ilâha illaLlâh Muhammad RasûluLlâh”.” (HR. Al-Thabrani)[9] Dari Jabir bin Abdullah –radhiyaLlâhu ’anhu-: «أَنَّ النبي -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لِوَاؤُهُ يَوْمَ دَخَلَ مَكَّةَ أَبْيَضَ» “Bahwa Nabi –shallaLlâhu ’alayhi wa sallam– liwa’-nya pada hari penaklukkan Kot...
Komentar
Posting Komentar