MARI JANGAN MENJADI PENIKMAT DEMOKRASI, TAPI JADILAH PENGHANCUR DEMOKRASI !
Assalamualaikum...
Kawan, pernah dengar syair yang sangat indah ini? Coba anda hayati baik-baik kalimatnya..
“Aku mengetahui keburukan bukan tuk melakukan keburukan, melainkan memproteksi diri darinya. Dan barangsiapa tak mengetahui keburukan, maka ia akan terjerumus ke dalamnya”
Dan dikatakan kepada Umar bin al-Khaththab ra berkata:
“Peringatkan ia agar tidak terjerumus pada keburukan.”
(Lihat: Prof. Dr. Muhammad Ali ash-Shabuni. Rawa’i al-Bayan. Tafsir Aayat al-Ahkam. Juz. I/ Hlm. 76. Damaskus: Maktabah al-Ghazali. Cet. III).
Gini, biar oknum-oknum sok demokrasi itu pada tau, yang suka koar-koar kebhatilannya. Oknum itu berkata..
" Jika seandainya demokrasi dijustifikasi dengan dalih bahwa kita hidup dalam naungan demokrasi; makan, minum, bekerja menggunakan jalan, serta fasilitas kesehatan, KTP, SIM, AKTE, PASPORT yang diklaim sebagai produk demokrasi, sehingga dikatakan bahwa kita pasti menikmati demokrasi sistem kufur.."
Nah, untuk menjawab pertanyaan super dupel konyol ini, sangat perlu juga di jawab dengan baik, sayakan ngak seperti mereka, suka nuduh yang ngak jelas, wajar, namanya juga manusia.
Bagaimana kita menjawab logika batil ini?
LOGIKA PERTAMA..
Apakah ketika Rasulullah SAW hidup di bawah naungan sistem jahiliyyah, bermu’amalah makan dan minum di dalamnya, menikah, bahkan Rasulullah dapat perlindungan dari pembesar Qurais yaitu pamannya sendiri Abu Thalib untuk melindungi Rasulullah saw dalam dakwah nya, dan begitu pula para sahabatNya juga berdakwah dalam masyarakat musyrik. Padahal berhala-berhala Lata, Uza dan Manat berdiri dengan kokohnya saat itu. Apakah Rasulullah dan para sahabatnya penikmati sistem jahiliyyah?
LOGIKA KEDUA..
Bagaimana mungkin oknum itu berkata, saya yang kritik demokrasi, trus menikmati demokrasi gitu? Padahal kata menikmati identik dengan ridha’ dan puas.
Apakah saya puas dengan demokrasi?
Apakah saya ridho dengan demokrasi?
Apakah saya ridho dengan demokrasi?
Fitnahannya terlalu..
Gini kawwn, sayakan anti demokrasi tuh, trus itu saya jugakan mengkritik demokrasi tanpa ampun tuh, kan ngak mungkin saya " bersyukur " sama Demokrasi tho?
Anda tau sendiri demokrasi itu paham sesat dengan segala kebinalan dan kebebasannya? Ya kan..!?
Andapun pasti sudah tau. Demokrasi itu kan mengajarkan manusia takabbur kepada Allah Dzat Yang Berhak Membuat Hukum, sehingga riba, miras, merampok SDA dan lokalisasi LEGAL di negeri ini, kok malah bersyukur sama demokrasi tho..?
LOGIKA KETIGA..
Nah, kalau anda itu ngomong ya mbo mikir-mikir dulu, konsekwensi nya buat anda itu apa?, kan gitu. Pasti anda ngomong gitu sedang ngak ber Tuhankan?
Masa ngomongnya gitu, berterimaksih itu kudunya sama Gusti Allah, Yang menciptakan aku dan kau di indonesia. Harusnyakan anda itu nyuruh saya ber syukur itu hanya sama Allah saja, kok malah ngawur, harus bersyukurnya dan berterimakasih sama demokrasi. Kamu kok lucu sih.. Hehehehe..
Begini, saya kasih contoh, kalau dirumahmu itu bapakmu ber maksiat, katakanlah " NYEMBAH POHON MENYEKUTUKAN ALLAH " trus ibumu juga bermaksiat seperti bapakmu, trus kakak atau adikmu juga ikutan nyembah pohon itu, pokok'e di rumahmu itu " Syirik semualah. Dan dengan angkuhnya kuargamu bersepakat wajib Menyembah Pohon. Kecuali anda yang tidak setuju dengan pendapat mereka. Dan andapun mengkritik mereka habis-habisan, bahwa perbuatan itu dosa yang tidak dua dosanya. Pertanyaannya. " lantas apakah saya harus menyebut anda juga penikmat ke syirikan? "
Begitu juga demokrasi, demokrasi itu kuffur karna mengingkari syariat islam, menolak dakwah islam, dan ngak ingin islam tegak dalam bentuk negara. Mbetuuull...!!?
Paham ngak? Ngak paham? Kebangetan..
LOGIKA KE EMPAT..
Bila benar perkembangan pesat Dakwah Khilafah di Indonesia karena demokrasi, mestinya keadaan serupa terjadi di semua negara yang menganut paham demokrasi. Kenyataannya tidak demikian. Lihatlah bagaimana keadaan dakwah di negara-negara yang katanya demokratis itu. Misalkan negara Inggris, Amerika, Jerman, Australia, Rusia, India, pakistan, turki, suriah. Kenapa umat islam di hina, di diskriminasi, di lecehkan? Padahal itu adalah umat islam, bukan sekedar penyeru khilafah yang di bully tapi umat islam. Apakah harus berterimaksih pada demokrasi? Najis..
Allah swt menciptakan mulut ya untuk berbicara, untuk dakwah, untuk komunikasi, sunatullahnya begitu. bukan karna demokrasi.. Yang menikmati demokrasi itu ya mereka itu oknum-oknum pro demokrasi..
Mereka oknum ini ngak paham dakwah, jadi kalau rasulullah dakwah islam dlm masyarakat jahiliyah mungkin juga disebut penikmat system jahiliyah.. Kurang ajar bangetkan yg ngomong gitu..
Maunya gimana? Pengemban dakwah islam di bunuh gitu? Supaya ngak ada yang dakwahin islam gitu? Biar system kuffur demokrasi terus menghina hukum dan syariah Allah?
Di amerika, di rusia, di jerman. Mbahnya system demokrasi dan sosialis. Kenapa HTI di tangkap, di penjarakan dan dilarang? Apakah HTI menikmati demokrasi?
O saya baru tau, oknum-oknum itu ingin nya saudara yg katanya se akidah itu di penjarakan, di siksa di bunuh gitu..? Alasannya apa? Apakah karna HTI tegas mendakwahkan islam?
Abu jahal.. Abu jahal.. Kok masih ada generasimu di zaman yang katanya sudah moderen. Mestinya cara berfikirnya makin pintar dan cerdaa, ini kok malah jadi tukang fitnah. Taunya berbicara kotor, ngak ngerti yg namanya dakwah, ngak ngerti wajibnya syariah islam, ngak ngerti konsekwensi ke imanannya, taunya nyembah demokrasi. Emang di alam kubur yang ditanya sama malaikat.
Tuhan mu sipa? Demokrasu.. :)
Kitabmu apa? Demokrasu :)
Nabimu siapa? Demokrasu :)
Agamamu apa? Demokrasu.. :)
Kitabmu apa? Demokrasu :)
Nabimu siapa? Demokrasu :)
Agamamu apa? Demokrasu.. :)
Hehehehe..
LOGIKA KE ENAM..
Baiklah, saya bertanya sama anda. Andai kata kalau negri ini komunis, negara komunis itu lebih parah soal mengingkari agama dan Tuhan. Ketika anda di lahirkan di negri komunis, apakah anda mau berterimakasih sama penguasa komunis dan menyembah-nyebah ide komunis? Kalau anda mengkritik komunis dengan bebasnya, apakah anda juga akan ber syukur pada negara dan system komunis itu? Andai kata " Iya " Selamat, anda sudah menjadi orang komunis. Jika anda orang islam, mestinyakan ber syukur nya dan berterimakasih sama Allah kan!? bukannya berterimakasih sama system dan penguasa komuniskan?
Begitupula demokrasi, ngak jauh beda dengan komunis, menolak syariah islam dalam negara.. Hehehehe
Jadi, gimana nih, haruskah saya berterima kasih pada demokrasi?
Kalau saya puasa melaksanakan kewajiban. Harus berterimaksih sama demokrasi?
Kalau wanita berhijab syar'i, harus juga berterimakasih sama demokrasi?
Kalau saya menolong orang nih, mbangun sekolah gratis, sedekah ke yatim piatu, trus nolongin orang jompo, trus itu saya nolongin sampean yang lagi nyembah-nyebah system demokras, " misalkan " supaya tobat nyembah Allah lagi. Trus anda benaran tobat tuh. Apakah saya mesti bersykur dan berterimakasih sama demokrasi gitu? Coba anda pikirkan sekali lagi, sekali lagi anda pikirkan ya..
LOGIKA KE TUJUH...
Demokrasi itu Kuffur, system buruk system korup. Kalau ngak percaya tanya saja sama al marhum Aristoteles dan Plato.
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman bin Hammad al-‘Umar menuturkan:
“Saya memandang di antara kewajiban bagiku, bagi seluruh orang berilmu dan jurnalis muslim yang beriman terhadap apa yang diwajibkan Allah SWT kepadanya yakni berdakwah menyeru kepada-Nya, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran, dan berupaya keras menyelamatkan umat manusia dan khususnya umat Islam dari berbagai hal yang membinasakan dan menimbulkan kesengsaraan.. Saya memandang diantara kewajiban yang tegas: wajib bagi kita menjelaskan kepada masyarakat, penguasa dan rakyatnya bahaya besar yang mengancam mereka dengan kehancuran akidah, akhlak, pergaulan sosial, perekonomian dan dunia kesehatan… serta mengancam mereka dengan kesengsaraan yang pasti bagi orang yang bersekutu di dalamnya dan berjalan di atas jalan kaum pragmatis.. Inilah bahaya besar yang dinamakan DEMOKRASI.”
(Lihat: Haadzihi Hiya Al Diimuqraathiyyah, Syaikh Abdurrahman bin Hammaad al Umar, Dar al-Hulayyah: Riyadh, Cet. I: 1424 H)
LOGIKA KE DELEPAN..
Siapa yang ingin durhaka menantang kehendak Allah dan ketetapannya? Kalaupun Allah swt menetapkan segala ketentuannya bahwa dakwah islam, dakwah khilafah aman di negri ini, siapapa yang berani mentangnya?
" Terimakasih Ya Alloh, puja dan puji syukurku atas semua karuniamu. Termaksud nikmat ilmu dan dakwah ini, sehingga mudah dan lancar hamba-hambamu menyampaikan Risalah Dakwahmu..."
Nah mestinya begitu kalau anda orang islam. Bukannya orang islam oplosan ya, ngakunya beriman tapi nyembahnya demokrasi yang meng halalkan segala caranya itu. Nyambungnya kemana?
LOGIKA KE SEMBILAN..
Yang mengharuskan berterimasih dan bersyukur kepada demokrasi itu dalilnya opo rek? Allah swt yang menyurumu gitu? Kalaupun iya.. Sini saya minta dalilnya, surah keberapa dan ayat keberapa? Ta tunggu yoo rek..
LOGIKA KE SEPULUH..
Jadi ksimpulannya begini, kalau anda penikmat dan pro demokrasi, lha mbo jangan maksa saya untuk menikmati demokrsi. Toh kritikan saya terhadap demokrasi sudah menjadi bukti nyata bahwa saya bukan penikmat demokrasi kuffur, tapi mengingkari demokrasi. Gitu lho..
Jadi, Ngak haruslah saya berterima kasih pada siapa pun, apalagi pada demokrasi. Emang demokrasi itu siapanya gue? Hih.. Kalau saya harus dan wajib berterima kasih, ya, sama Allah swt tho? Kamu ini kok makin lucu saja.. Hehehe
Nah, mestinya ucap terimakasih dan Rasa Syukur itu, wajib semestinya, wajib dan harus anda lakukan, Karena atas berkat rahmat Allah lah anda bisa hidup, bisa nikah, punya anak, menghirup udaranya yang segar, berjalan, berlari, tidur dan berbicara serta mengenyam segala nikmatnya Rezqinya. Walaupun anda sangat arogan dan sombong menikmati semua yang telah mereka reguk itu, sungguh sangat tidak pantas..!! Anda di ciptakan oleh Allah, malah menyanjung-nyanjung demokrasi, sementara Syariah Allah swt anda lecehkan!! Bahkan tidak senang dengan dakwah islam, bahkan gemar mem fitnah para hamlud dakwahnya. Sades..!!
Sekian..
#AdiRevolter
Komentar
Posting Komentar