KENAPA HARUS PRABOWO ?
KENAPA
HARUS PRABOWO?
Agar yang
berkuasa bukan orang sekuler yang benci Islam.
Saudaraku,
sebentar! Apakah kalian sudah lupa siapa yang ngotot agar Jokowi menjadi calon
gubernur DKI dulu? Siapa yang menyandingkan Jokowi dengan Ahok? Prabowo khan?
Prabowo
maupun Jokowi ataupun lainnya sekalipun berasal dari latar belakang partai
berlabel Islam kalau sistemnya tetap sistem sekuler (sistem yang memisahkan
agama dari seluruh aspek kehidupan) itu tidak membuat Islam kemudian tegak
menggantikan sistem sekuler demokrasi. Gonta-ganti rezim 5 tahun sekali bukan
solusi tegaknya Islam secara kaaffah kalau tidak disertai perubahan yang
sistemik yaitu dengan pergantian sistem dari demokrasi sekuler kepada sistem
Khilafah Islamiyyah penegak syari’ah secara kaaffah.
Kalau bukan Prabowo, ya kita ummat Islam yang
berkuasa dengan syari’ah dan khilafah.
Kenapa
partai sekuler bisa menang? Karena
partai yang mengaku berasas Islam tidak melakukan pembinaan politik yang Islami
di tengah-tengah ummat. Ummat baru didatangi pas mau pemilu. Siapa yang
salah? Ya partai yang ngaku Islam tapi
tidak mau mendakwahkan Islam sehingga rakyat melihat tidak ada bedanya partai
Islam dan non Islam. Kalau sudah seperti ini bagaimana? Kalau jujur dan benar
partai yang mengaku Islam itu memperjuangkan Islam bukan kursi dan jabatan.
Gampang kok, boikot aja pemilunya, lakukan gerakan masal menentang pemilu.
Emang
yakin berani? Seharusnya kalau demi ummat pasti berani. Kecuali kalau hanya
berjuang demi kursi, jabatan dan selangkangan wanita, dijamin ga berani.
Sebenarnya kita punya banyak pilihan,
dan pilihan-pilihan kita akan dipertanggungjawabkan di hadapan Alloh Swt.
Pilihan yang benar adalah bersegera mengangkat Kholifah, ini artinya kita harus
punya agenda sendiri utnuk menegakkan khilafah. Dan ini jalan satu-satunya yang
hak dan dicontohkan Nabi Saw. Bukan ikut-ikutan terjebak dalam pesta konyol
memilih yang terbaik dari yang terburuk.
Sebenarnya
hidup kita ini tidak dihadapkan pada pilihan sesat tersebut, dan hidup kita
tidak dalam kondisi terpenjara, sehingga seolah-olah kita Cuma ada pilihan
tersebut. Keluarlah dari kerangka berpikir demokrasi, dan pilihan-pilihan
selain memilih ‘yang terbaik dari yang terburuk’ akan semakin luas. Dan
tentunya ada pilihan yang benar dan shohih yakni agenda mewujudkan keKhilafahan
Islam.
Sesungguhnya
hidup kita ini tidak dalam kondisi mendesak, akan tetapi dipaksa seolah-olah
mendesak. Dan direkayasa seolah-olah tidak ada pilihan lain kecuali memilih
diantara para kandidat demokrasi. Kalau dibayangkan, kita ini ibarat para
musafir dahaga alias kehausan di perjalanan, kita menjumpai beberapa kedai
minuman. Satu kedai minuman yang paling besar dan paling dekat, sedang diadakan
promo dan pestapora. Hanya saja yang disajikan hanyalah minuman-minuman keras dengan
kadar alcohol yang berbeda. Karena saking hausnya, para musafir ini dihadapkan
pada pilihan tersebut. Apakah masuk ke kedai satu tersebut dan memilih minuman
‘yang terbaik dari yang terburuk’, misal wine daripada anker? Atau sabar
mencari dan menuju ke kedai berikutnya yang mungkin tidak lebih besar dan
sedang tidak ada promo dan pestapora pada saat itu. Nah, sungguh selain kedai
tersebut ada beberapa kedai lain, di belakang atau di sampingnya yang
menyediakan minuman-minuman yang halal. Nah, kehidupan kita ini ibarat musafir
memilih kedai-kedai tersebut, ada kedai miras, ada kedai susu, ada kedai
lainnya. Bukan musafir yang masuk ke satu kedai minuman beralkohol dan hanya
punya pilihan diantara minuman alcohol yang beraneka kadarnya.
Jadi,
keluarlah dari kedai minuman beralkohol dengan beraneka ragam kadarnya dan
carilah kedai yang hanya menjual minuman yang halal, atau buatlah kedai minuman
yang halal agar orang-orang bisa menikmati dahaga mereka tanpa diliputi
dosa-dosa.
Komentar
Posting Komentar