HABIB UMAR BIN HAFIDZ BICARA KHILAFAH ALA MINHAJIN NUBUWAH


Oleh : Nasrudin Joha

Beliau, adalah al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari ‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Beliau bukanlah anggota HTI, bukan pula anggota HT Yaman. Tsaqofah dan ilmu beliau, tak ada yang meragukan. Beliau, tidak mungkin bicara tanpa dalil, tidak mungkin pula bicara hanya untuk memuaskan nafsu dan keinginan manusia.

Beliau, pada satu kesempatan yang mulia, saat kunjungan ke indonesia, sebagaimana beredar viral video ceramah beliau, menyampaikan fase khilafah ala minhajin Nubuwah pasca kepemimpinan diktator. Beliau juga tegaskan, kedatangan khilafah ala minhajin Nubuwah, mendahului sebelum akhirnya datang Al Mahdi dan turunnya Isa AS ke bumi.

Beliau menyampaikan bisyaroh (kabar gembira) tentang akan kembalinya khilafah ala minhajin Nubuwah. Khilafah inilah, yang saat ini diperjuangkan para ulama dan segenap kaum muslimin.

Penjelasan beliau ini, merupakan hal yang masyhur dikalangan ulama, sebagaimana banyaknya Nubuwah akan kembalinya kebangkitan Islam di akhir zaman. Secara spesifik, apa yang beliau sampaikan termaktub dalam Musnad Imam Ahmad bin Hambal. Dari hadits panjang yang diceritakan oleh sahabat Hufzaifah Bin Yaman. Seorang sahabat, yang kesaksiannya setimbang dengan kesaksian dua orang lelaki muslim yang adil.

Periode kenabian itu telah pergi, dan dikunci dengan mangkatnya Rasulullah SAW. Kemudian, khilafah ala minhajin Nubuwah pertama, dipraktikkan oleh para sahabat RA.

Periode selanjutnya, adalah kekuasan yang menggigit. Kekuasaan yang masih menegakan Islam, tetapi peralihan kekuasaan 'digigit' dan diwariskan dengan sistem putra mahkota. Khilafah ini, bermula sejak Muawiyah, Abasyiyah, hingga kekhilafahan Usmaniyah.

Selanjutnya, periode kekuasan diktator, ditandai dengan runtuhnya kekhilafahan Islam pada 3 Maret tahun 1924 M. Sejak saat itu, diktator kafir maupun diktator berbaju muslim, mengerat-erat wilayah khilafah, menjadi banyak kerajaan dan Republik.

Namun, pada puncak kediktatoran, puncak kezaliman, puncak penindasan, khilafah ala minhajin Nubuwah akan kembali. Khilafah, sebagaimana dahulu dipraktikkan oleh sahabat Abu Bakar, Sahabat Umar, Sahabat Utsman, Sahabat Ali dan Umar Bin Abdul Aziz.

Khilafah itulah, yang di abad ini sedang berporoses menuju penubuhannya. Sebentar lagi, akan ada kabar, tentang dibaiatnya seorang lelaki, berakal, muslim, merdeka, baligh, adil dan memiliki kemampuan untuk memimpin khilafah, menjadi Khalifah bagi seluruh kaum muslimin.

Saat khilafah tegak, maka bumi akan kembali mengeluarkan berkahnya. Seluruh yang nampak, baik darat dan lautan akan menghasilkan kebajikan yang tiada tara. Karena itu, sambutlah kehadiran khilafah ala minhajin Nubuwah. Takbir ! [].

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Memisahkan Tamu Pria dan Wanita Dalam Walimah

MEMBANGUN KELUARGA IDEOLOGIS

HTI: ISIS TAK PENUHI KRITERIA SYARIAT DIRIKAN KHILAFAH