SYARI'AH LEBIH PENTING DIBANDINGKAN BERNAFAS SEKALIPUN
Syari’ah Lebih Penting Dibandingkan
Bernafas Sekalipun
Ketundukan
kepada syari’ah Allah swt, disamping itu merupakan manifestasi kecintaan
kepada-Nya, bukti keimanan kepada-Nya, juga merupakan kebutuhan manusia itu
sendiri kepada Allah swt, sementara Allah sama sekali tidak berhajat kepada
ketaatan makhluk-Nya. Imam Ibnu Qayyim Al Jawziyyah (w. 751 H) dalam kitabnya, Miftâhu
Dâri as Sa’âdah, juz 2 hal 318 menyatakan:
وَالْحَاجة (إلى الشريعة أشد من الحاجة) إِلَى التَنَفُّسِ
فضلا عَن الطَّعَام وَالشرَاب، لِأَن غَايَةَ مَا يُقَدَّرُ فِي عدم التنفس
وَالطَّعَام وَالشرَاب موتُ الْبَدَن وتعَطُّلُ الرّوحِ عَنهُ، وَأمّا مَا
يُقَدَّرُ عِنْد عدم الشَّرِيعَةِ ففسادُ الرّوحِ وَالْقلبِ جملَةً وهلاك الْأَبَدِ
“Dan kebutuhan (terhadap syari’ah adalah lebih besar
daripada kebutuhan) terhadap bernafas, apalagi daripada makanan dan minuman,
karena sesungguhnya batas akhir yang akan terjadi dalam ketiadaan bernafas,
makan maupun minum adalah matinya badan dan terlepasnya ruh darinya. Adapun
yang akan terjadi dengan ketiadaan syari’ah adalah rusaknya ruh dan hati secara
bersamaan dan kecelakaan yang abadi.”
Kita
bisa melihat hancurnya sendi-sendi kehidupan manusia akibat tidak hidup sesuai
syari’ah-Nya. Perzinaan, bahkan perkosaan menjadi menu harian media massa.
Menurut
Yuniyanti Chuzaifah, ketua komnas perempuan, setiap hari 20 perempuan di
Indonesia menjadi korban perkosaan.[1]
Hal ini juga terjadi di negeri kapitalis lainnya, lebih dari 24 orang dalam
satu menit melaporkan perkosaan atau kekerasan seksual di Amerika Serikat,
bahkan satu dari tujuh pria (14,3%) pernah diperkosa atau mengalami upaya
perkosaan.[2]
Akibatnya, terjadi penyebaran penyakit menular seksual (PMS) di Indonesia tahun
2010 tercatat 48.789.954 orang.
Sebagian
orang mengkhawatirkan kalau diterapkannya syari’ah Islam maka akan banyak
pertumpahan darah, padahal faktanya justru tanpa diterapkannya hukum syari’ah
pertumpahan darah terjadi setiap hari. Tahun 2005, Benedetto Saraceno, Direktur
Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Substansi WHO, menyatakan,
kematian rata-rata karena bunuh diri di Indonesia adalah 24 kematian per
100.000 penduduk. Jika penduduk Indonesia 220 juta jiwa, diperoleh angka 50.000
kasus kematian akibat bunuh diri. 50 orang meninggal setiap hari akibat narkoba
(Media Indonesia.com/07 Juni 2012), belum lagi kasus pembunuhan yang di Jatim
saja pada 2012 mencapai angka 1357 kasus (hampir 4 kasus perhari). Bahkan
pertumpahan darah juga terjadi atas manusia yang belum lahir, tiap tahun
diperkirakan terjadi 2,6 juta kasus aborsi (lebih dari 7123 bayi/hari, hampir 5
org/menit).
Sungguh
penegakan hukum Allah, hukum syari’ah, sangat penting dan sangat mendesak,
karena hanya inilah jalan keselamatan, selamat di dunia maupun di akhirat.
Allah
berfirman:
لَقَدْ
أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab
yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada
memahaminya?” (QS. Al Anbiya’: 10).
Sementara
berpaling dari aturan-Nya, mencari-cari jalan kemuliaan hidup yang lain justru
akan bermuara pada kehinaan, sebagaimana perkataan Umar bin Khattab r.a:
إِنَّا
كُنَّا أَذَلَّ قَوْمٍ فَأَعَزَّنَا اللهُ بِالإِسْلاَمِ فَمَهْمَا نَطْلُبُ
الْعِزَّةَ بِغَيْرِ مَا أَعَزَّنَا اللهُ بِهِ أَذَلَّنَا اللهُ
“Sesungguhnya kita dulu adalah kaum yang hina, kemudian
Allah muliakan kita dengan Islam, bilamana kita mencari kemuliaan selain dengan
yang Allah telah muliakan kita, maka Allah pasti akan menghinakan kita.” (HR. Al Hakim dengan sanad shahih menurut syarat al Bukhory
dan Muslim, disepakati oleh Adz Dzahabi).
Rasulullah
saw bersabda:
وَمَا
لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ
اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ
Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan
hukum-hukum Allah dan mereka memilih-milih apa yang diturunkan Allah, kecuali
Allah akan menjadikan bencana di antara mereka. (HR. Ibnu Majah dengan sanad hasan). [M. Taufik N.T]
Komentar
Posting Komentar