UMAT BUTUH PELINDUNG !
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ,
نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ
أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
قال الله تعالى: اعوذبالله من الشيطان الرجيم
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ
تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً
فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Dan berpeganglah
kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS Ali Imran: 103)
Ikhwani
fiddin a’azzaniyallahu waiyyakum,
Bertakwalah
kepada Allah dengan sebenar-benarnya ketakwaan. Dengan begitu, kita akan
semakin mampu berpegang teguh dengan agama-Nya. Sehingga kita akan mendapatkan
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah
Allah SWT berfirman,
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ
تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً
فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Dan berpeganglah
kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan
ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS Ali Imran: 103)
Melalui ayat tersebut, Allah SWT melarang
kita kaum Muslim bercerai berai, terpecah belah. Karena cerai berai melemahkan
kekuatan umat, menurunkan izzah, dan menyebabkan musuh menguasai kita.
Jamaah yang dirahmati Allah ...
Sejak 3 Maret 1924, ketika institusi
Islam yakni Khilafah Islamiyah di Turki dihapuskan oleh seorang Yahudi, Mustafa
Kemal Attaturk, umat Islam kehilangan pemimpinnya dan kehilangan negaranya.
Kita terpecah belah dalam banyak negara, bukan atas dasar Islam tapi atas dasar
kebangsaan dan nafsu kekuasaan.
Akibatnya petaka menimpa umat. Kaum
Muslim menjadi mangsa para penjajah. Apa yang diajarkan Nabi SAW yakni ukhuwah
islamiyah, lenyap. Muncul perasaan ashabiyah kebangsaan, sehingga masing-masing
memikirkan bangsanya sendiri, tak peduli dengan saudaranya seiman di belahan
bumi yang lain.
Padahal, ini bukanlah karakter Muslim
sejati. Rasul SAW melalui Nu’man bin Basyir bersabda:
عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي
تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى
مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
رَوَاهُ مُسْلِمٌ
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih
sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka
sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim).
Dalam sabda beliau yang lain:
«الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا»
Mukmin dengan Mukmin
lainnya bagaikan satu bangunan; sebagian menguatkan sebagian lainnya. (HR Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan
Ahmad).
Jamaah yang dimuliakan Allah ....
Hari-hari ini kita mendapatkan informasi
yang sangat memilukan. Saudara-saudara Muslim kita di Ghouta timur, di
pinggiran Kota Damaskus, Suriah dibantai oleh tentara Bashar Assad laknatullah
alaihim. Selama seminggu, lebih dari 500
Muslim Ghouta meninggal. Rumah-rumah mereka dibombardir
dan dibakar. Lebih dari 400 ribu warga Muslim kehilangan tempat tinggal.
Kejadian ini mirip seperti tragedi genosida atau pembunuhan massal di Bosnia
pada tahun 90-an.
Apakah kita merasakan penderitaan mereka?
Masih adakah nurani kita sebagai orang beriman ketika saudara-saudara kita yang
lemah dibantai musuh-musuh Islam dengan keji? Sudahkah kita mendokan mereka
agar Allah menolong mereka? Atau masihkah kita bicara bahwa itu bukan urusan
kita? Lalu, bagaimana nanti pertanggungjawaban kita di hadapan Allah kelak,
ketika kita ditanya kepedulian kita terhadap nasib kaum Muslim di masa kita?
Jamaah yang dirahmati Allah ...
Di tengah ketidakpedulian kita, fakta
menunjukkan tanpa pemimpin, umat Islam ini sangat lemah. Umat butuh pelindung,
yang dalam ajaran Islam disebut khalifah. Rasulullah SAW:
إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ
وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
Imam (Khalifah) itu
laksana perisai; kaum Muslim diperangi (oleh kaum kafir) di belakang dia dan dilindungi oleh dirinya (HR Muslim).
Apa yang disabdakan Rasulullah SAW
tersebut dibuktikan dalam sejarah antara lain oleh Khalifah Al-Mu’tashim Billah
yang sukses menaklukkan Kota Amuriyah, kota terpenting bagi imperium Romawi
saat itu, selain Konstantinopel.
Al-Qalqasyandi dalam kitabnya, Ma’âtsir
al-Inâfah, menjelaskan sebab penaklukan kota itu pada tanggal 17 Ramadhan 223
H. Diceritakan bahwa penguasa Amuriyah, salah seorang raja Romawi, menawan
wanita mulia keturunan Fathimah ra. Wanita itu disiksa dan dinistakan hingga
berteriak dan menjerit meminta pertolongan.
Berita penawanan wanita mulia itu sampai
ke telinga Khalifah Al-Mu’tashim Billah, saat itu sang Khalifah sedang berada
di atas tempat tidurnya. Ia segera bangkit dari tempat tidurnya seraya berkata,
“Aku segera memenuhi panggilanmu!”
Tanpa pikir panjang, Khalifah
Al-Mu’tashim Billah segera mengerahkan sekaligus memimpin sendiri puluhan ribu
pasukan kaum Muslim menuju Kota Amuriyah. Terjadilah peperangan sengit. Kota
Amuriyah pun berhasil ditaklukkan. Pasukan Romawi bisa dilumpuhkan. Sekitar 30
ribu tentaranya terbunuh. Sebanyak 30 ribu lainnya ditawan. Khalifah pun
berhasil membebaskan wanita mulia tersebut. Khalifah lalu berkata di hadapan
wanita itu, “Jadilah engkau saksi untukku di depan kakekmu, Nabi Muhammad SAW,
bahwa aku telah datang untuk membebaskan kamu.”
Jamaah yang dirahmati Allah ...
Sekarang, kepada siapa saudara kita di
Suriah, Myanmar, Palestina, Xinjiang, Kashmir, Afrika Tengah meminta tolong?
Penguasa Arab dan negeri Muslim diam.
Mereka biarkan tragedi demi tragedi berlangsung. Sementara kita kaum Muslim
tak bisa menolong secara langsung karena terhalang tembok perbatasan.
Di sinilah urgensi kita, kaum Muslim,
memiliki pelindung sejati, seperti yang diwariskan oleh Nabi SAW yang mulia
kepada generasi berikutnya. Pemimpin yang mempersatukan umat Islam dan
melindungi mereka dari kejahatan kaum kafir.
Kita rindu pemimpin dan pelindung umat
sejati, yang menyatukan berbagai negeri Islam; menjaga kehormatan kaum Muslim;
dan menolong kaum tertindas.
Insya Allah, masa yang mulia itu akan
segera tiba karena memang telah di-nubuwwah-kan oleh Rasulullah saw.:
ثُمّ تَكُوْنُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ
النُّبُوَّةِ
Kemudian akan datang
kembali masa Khilafah yang mengikuti metode kenabian (HR Ahmad).
Semoga kita bisa bertemu dengan masa itu.
Aamiin []
[]
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُلِلّهِ
حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَه
لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ.
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ
مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ
اَمَّا بَعْدُ :
فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ
تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ
الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ
اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ.
فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ
قَائِلاًعَلِيْمًا:
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا.
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ
عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. في
ِالْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ
اَللّهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِالرَّاشِدِيْنَ سَيّدِنَا اَبِى
بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ سَائِرِاَصْحَابِ نَبِيِّكَ
اَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّهُمَّ
اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ
السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ
وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ
الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ
رَبِّ اغْفِرْلِى
وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيْرًا
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا
اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَالله اِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ
وَاِيْتَاءِذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوااللهَ الْعَظِيْمِ يذكركم وَاشْكُرُوهُ
عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ
LAMPIRAN
Qunut nazilah diamalkan
ketika umat Islam menghadapi persoalan keamanan, pertanian, bencana alam,
bencana kemanusiaan, dan lain sebagainya. Selain doa qunut subuh, pada qunut
nazilah ini ada baiknya kita menambahkannya dengan doa qunut yang dibaca oleh
Sayyidina Umar dan Ibnu Umar RA. Berikut ini doanya.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ
وَنَسْتَهْدِيكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِي عَلَيْكَ
الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرَكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ
يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَك نُصَلِّي وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ
نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجِدَّ
بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ
Allâhumma
innâ nasta‘înuka wa nastaghfiruk, wa nastahdîka wa nu’minu bik wa natawakkalu
alaik, wa nutsnî alaikal khaira kullahu nasykuruka wa lâ nakfuruk, wa nakhla‘u
wa natruku man yafjuruk. Allâhumma iyyâka na‘budu, wa laka nushallî wa nasjud,
wa ilaika nas‘â wa nahfid, narjû rahmataka wa nakhsyâ adzâbak, inna adzâbakal
jidda bil kuffâri mulhaq.
Artinya, “Tuhan kami, kami
memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman
kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari
atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang
mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami
hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari.
Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang
keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”
اللَّهُمَّ عَذِّبْ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِينَ
أَعْدَاءَ الدِّينِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِك وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَك
وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَك اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إنَّك
قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَأَلِّفْ
بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوبِهِمْ الْإِيمَانَ وَالْحِكْمَةَ
وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ نَبِيِّك وَرَسُولِك وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوفُوا
بِعَهْدِك الَّذِي عَاهَدْتهمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ
وَعَدُوِّك إلَهَ الْحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allâhumma
adzzibil kafarata wal musyrikîn, a‘dâ’ad dînilladzîna yashuddûna ‘an sabîlik,
wa yukadzzibûna rusulaka wa yuqâtilûna auliyâ’ak. Allâhummaghfir lil mu’minîna
wal mu’minât, wal muslimîna wal muslimât, al-ahyâ’i minhum wal amwât, innaka
qarîbun mujîbud da‘awât. Allâhumma ashlih dzâta bainihim, wa allif baina
qulûbihim, waj‘al fî qulûbihimul îmâna wal hikmah, wa tsabbithum alâ dînika wa
rasûlik, wa auzi‘hum an yûfû bi‘ahdikalladzî ‘âhadtahum alaih, wanshurhum ala
‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilâhal haq, waj‘alnâ minhum, wa shallallâhu alâ
sayyidinâ muhammadin wa alâ âlihi wa shahbihî wa sallam.
Artinya, “Tuhan kami,
jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh
agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu, mereka yang
mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu. Ya Allah,
ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin
dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat. Sungguh, Engkau maha
dekat dan pendengar segala munajat. Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum
muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu
mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu, ilhami mereka untuk
memenuhi perjanjian yang telah Kauikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi
musuh mereka dan seteru-Mu. Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan
mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.”
Doa ini disarikan dari
Hasyiyatul Baijuri karya Syekh Ibrahim Al-Baijuri, tanpa keterangan tahun,
Beirut, Darul Fikr, juz I, halaman 169). Wallahu a’lam
Komentar
Posting Komentar